Usaha Di Samping Rumah




Bagi masyarakat berpendapatan rendah, upaya untuk terus survival melewatkan hidup dari ke hari bukanlah sesuatu yang gampang. Tak perlu malu untuk melakukan suatu usaha produktif, yang penting halal dan tak mengganggu orang lain. Hidup tanpa ada jaminan gaji perbulan, membuat seseorang tetap harus melihat peluang dan memilih suatu yang berpotensi mendatangkan keuntungan. Begitulah, Didi Junaedi menjalani hidup keseharian. Menjadi petani dan kerja serabutan apa yang ia bisa, senantiasa memacu dirinya untuk selalu menemukan sumber-sumber pendapatan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.

Ternak domba, menjadi salah satu usaha produktif yang ia lakukan. Meski usaha ini tidaklah mungkin menjadi andalan dalam menopang pendapatan, tetapi pada kenyataanya dengan 3 ekor domba yang ia pelihara, ia cukup terbantu. “Semacam tabungan, dan sangat berguna pada saat saat terdapat kebutuhan yang mendadak dan tidak ada simpanan uang di rumah”, jelas Didi junaedi.

Didi Junaedi, mengawali memelihara domba pada pertengahan tahun 2014. Saat ia mendapatkan bantuan program dari TOL – Cipali. Di samping rumahnya, di blok lapang desa kertawinangun – Kertajati, Majalengka, ia membuat kandang untuk 3 ekor indukan domba garut hasil bantuan. “Kebetulan di depan rumah terdapat lapangan, jadi kalau sedang banyak kerjaan dan tidak sempat ngarit di sawah, cukup diangon di depan rumah”, jelasnya.

Selama hampir 3 tahun, bermodal kandang seadanya dan 3 ekor domba, saat ini ia telah mampu menjual 9 ekor anakan jantan dan 4 ekor anakan betina. Jika di rata-rata satu ekor domba di harga 800 ribu, maka dari 3 ekor domba ia telah mendapat untung sebesar 9 juta lebih. “Lumayan, karena beternak domba hanyalah butuh bermodal tenaga dan kemauan untuk ngarit”, jelas didi. “Alhamdulillah, tidak terdapat penyakait yang berarti selama saya memelihara domba”, imbuhnya.

Pada saat ini, ternak domba yang ia pelihara sebanyak 3 ekor indukan dengan 3 ekor anakan yang belum lama ini lahiran. “semoga tetap lancar-lancar saja”, harap Didi junaedi.

Komentar

Postingan Populer