PENGEMBANGAN PROGRAM KEMITRAAN DI MAJALENGKA SELATAN
Pemetaan Potensi Kemitraan Bersama Kelompok Ternak “Sadar Mandiri”
Jatitujuh – Majalengka
Dalam rangka memperluas kemitraan dan
jejaring usaha di sector ternak domba, PPB Agroniaga melakukan silaturahmi ke
kelompok ternak domba “Sadar Mandiri”, di Desa Pilangsari, Jatitujuh –
Majalengka. Menurut Didik, PO PPB Agroniaga, kegiatan ini merupakan respon
balik terhadap kunjungan pengurus kelompok Sadar Mandiri di Kandang Belajar
Agroniaga pada bulan desember 2016. Bahwa wilayah Pilangsari, merupakan wilayah
yang memiliki luasan lahan angon terluas di Majalengka. Ternak domba cukup
berpeluang untuk dikembangkan di wilayah tersebut. Oleh sebab itu, Agroniaga
bersama-sama kelompok sadar mandiri menyepakati untuk membangun program kemitraan
bagi masyarakat di wilayah pilang sari, khusunya jaringan peternak domba telah
dibina dan tergabung dalam kelompok.
Acara anjang sana, dilakukan pada tanggal 13
januari yang lalu. Kehadiran Agroniaga disambut oleh pengurus Kelompok Sadar
Mandiri. Dalam kesempatan ini dilakukan sejumlah pembicaraan tentang potensi
dan animo masyarakat dalam melakukan kemitraan ternak domba. Di samping itu,
kegiatan anjang sana juga diikuti dengan peninjauan lapang, yakni kandang
kelompok dan area angon serta penyerahan buku panduan “penanganan darurat
penyakit ternak” dari agroniaga kepada kelompok sadar mandiri sebagai bentuk
kesungguhan dalam menjalin jejaring kerja sama sesama peternak domba.
Dikatakan
oleh Zaelani, ketua kelompok Sadar Mandiri Pilangsari, bahwa untuk tahap awal
ini baru akan dilakukan kepada anggota kelompok saja. “Meski sebenarnya telah
banyak masyarakat diluar kelompok yang menunjukan respon positif terhadap
program kemitraan. Khususnya tentang pola bagi hasil 60% untuk petani dan 40%
untuk Agroniaga”, jelasnya. Namun demikian, uji coba terhadap perilaku
masyarakat dalam memegang komitmen harus tetap dilakukan sebagai bentuk
kehati-hatian dalam mengembangkan kegiatan bisnis. “Kemitraan bukanlah sebuah
bantuan atau hibah, oleh sebab itu kita harus berupaya mengurangi resiko atau
kerugian”, tandas Zaelani.
Komentar
Posting Komentar